Jumat, 18 Juni 2010

mahasiswa dan internet

Mahasiswa dan Internet
Oleh : Ahmad Afif

Pendahuluan

Dewasa ini, dunia berada dalam era globalisasi atau era informasi. Era ini ditandai dengan perkembangan dalam bidang teknologi dan informatika yang sangat pesat. Berbicara mengenai pendidikan juga tidak akan luput dari masalah pemberdayaan teknologi informatika. Hal ini dikarenakan kecenderungan aspek kehidupan termasuk pendidikan di era global sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, terutama teknologi komputer dan internet.
Teknologi internet hadir sebagai media yang multifungsi. Berbagai peranan internet dalam ranah pendidikan antara lain sebagai akses ke sumber informasi (online journal, e-library), alat bantu pembelajaran (media komunikasi dan interaksi Guru-peserta didik , mahasiswa-mahasiswa), fasilitas pembelajaran (e-learning), dan sebagai infrastruktur institusi lembaga pendidikan (sistem informasi) termasuk perguruan tinggi. Berbagai peranan ini dinilai sangat istimewa karena mampu meningkatkan arus informasi dengan cepat dan menjadi poin penting bagi perkembangan pengetahuan dan informasi di Indonesia pada era persaingan global.
Disamping keistimewaan peranan teknologi internet dalam ranah informasi di Indonesia, peranan internet memiliki potensi tersendiri dalam menuai kontroversi. Kontroversi ini terjadi karena perbedaan sudut pandang dalam menilai value dari pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan dan moral. Termasuk dikarenakan banyaknya penyalahguaan informasi dunia maya tersebut



A. Sekilas Tentang Internet
Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian yang menyajikan berbagai macam bentu informasi. Beberapa layanan internet yang populer, ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog, Pidgin (Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo! Messenger, MSN Messenger dan Windows Live Messenger. Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem tertutup (Proprietary System), adalah seperti IRC, ICQ, AIM, CDDB, dan Gnutella.
Beberapa tokoh penting dalam dunia internet diantaranya Timothy Berners Lee pencipta WWW (World Wide Web) dan Roy Tomlinson pencipta @ (at) pada alamat surat e-mail
B. Kebutuhan Akan Internet
Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran(decentralization) / pengetahuan (knowledge) informasi dan data secara ekstrim.
Perkembangan Internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Transaksi melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce.
Internet juga semakin banyak digunakan di tempat umum. Beberapa tempat umum yang menyediakan layanan internet termasuk perpustakaan, dan internet cafe/warnet (juga disebut Cyber Cafe). Terdapat juga tempat awam yang menyediakan pusat akses internet, seperti Internet Kiosk, Public access Terminal, dan Telepon web. Terdapat juga toko-toko yang menyediakan akses wi-fi, seperti Wifi-cafe.
Begitupun pada kebanyakan lingkungan kampus, kebanyakan perguruan tinggi di indonesia, menggunakan Wi-fi atau yang mungkin lebih kita kenal dengan sebutan Hot spot. Pengadaaan ini lebih memudahhkan mahasiswa dalam menunjang perkuliahan. Para Mahasiswa hanya perlu membawa laptop (notebook), atau PDA, yang mempunyai kemampuan wifi untuk mendapatkan akses internet di kampus, dan diperolehlah semua informasi yang di butuhkan.
Penggunaan jasa internet di perguruan tinggi tidak hanya sebatas Wi-fi atau Hot spot, melainkan juga system on-line yang memudahkan segala bentuk urusan birokrasi di dunia kampus. System on-line memberikan warna baru pada perguruan tinggi, dimana mahasiswa tinggal akses jaringan kamus lalu kekuarlah segala macam bentuk informasi tentang, nilai, pengiriman tugas, pendaftaran ulang, jadwal penerimaan mahasiswa baru, dan sebagainya. Tidak dapat kita pungiri, Ini semua amat sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, bahkan tidak hanya mahasiswa, sampai dosen pun membutuhkan system yang ditawarkan internet ini.
C. Urgensi Internet di kalangan Mahasiswa
Sekarang muncul satu pertanyaan baru. Perlukah internet itu??? Simple.. hari ini adalah era globalisasi dimana informasi sangat di butuhkan, seperti yang telah kami paparkan di atas, bukan hanya pemerintahan saja, tapi seluruh aspek kehidupan hari ini, sampai mendapatkan resep kue untuk lebaranpun bisa didapatkan di internet.
Begitu pula dalam kalangan dunia “Mahasiswa”. Internet (Website) menjadi suatu pembantu mahasiswa dalam mendapatkan bahan kuliah, termasuk tugas. Dan hal ini bukan lagi nyaring di telinga kalangan mahasiswa “mau kemana??” “ nyari tugas di internet” kalimat di atas kerap kali terdengar di kalangan mahasiswa.
Munculnya era globalisasi dan adanya pasar bebas, membuat masyarakat haus akan informasi, sebagai Agent of Change, mahasiswa juga masuk pada kasus ini.
Berbagai fitur yang ditawarkan oleh internet cepat mewabah pada dunia mahasiswa. Website-website, seperti facebook, twitter, friendster, blogger, wordpres, hari ini menjelma menjadi ajang “gaul” mahasiswa. Perlu kita garis bawahi, bahwa ajang “gaul” memberikan dampak yang besar bagi mahasiswa, dimana kita dapat mengembangkan bahkan sampai dalam bentuk ekspos berbagai kreasi-kreasi inofatif di dalamnya. Mulai dari tulisan, karikatur, puisi, bahkan sampai ajang diskusi pun dimuat didalamnya.
D. Penyalahgunaan internet di kalangan Mahasiswa
Penyalahgunaan internet di Indonesia masih tinggi dan menduduki peringkat kedua setelah Ukraina. Internet yang seharusnya digunakan untuk mencari/mengakses suatu informasi malah digunakan untuk mengakses situs-situs porno. KRMT Roy Suryo Notodiprojo mengungkapkan bahwa dari 24,5 juta pengakses internet sekitar 54% berusia 15-20 tahun dan lebih dari 90% di antaranya pernah masuk situs porno.
Berdasarkan data tersebut, terungkap bahwa pengakses situs-situs porno kebanyakan adalah para pelajar SMA dan mahasiswa. Jika hal ini dibiarkan begitu saja maka dapat merusak moral masyarakat, terutama para generasi muda atau bahkan yang lebih parah kata “agent of change” yang disandarkan pada mahasiswa, rasanya sudah menjadi tidak layak.
Ini semua adalah fakta, dimana internet bisa menjadi wabah yang bercun “ meracuni otak”. Apalagi mahasiswa yang dikatakan sebagai kaum terdidik, ikut terjangkit bahkan sampai ikut mengsukseskan.
Ini semua adalah bentuk kerusakan ( sisi negative) yang kita peroleh melalui internet. Perlu kita cerdasi bahwa perlu pemikiran yang dewasa bagi para mahasiswa agar bisa sembuh dari wabah yang satu ini. Kenapa?? . karena jika kita bicara soal pengatasan, maka yang akan muncul adalah kenyataan akan kegagalan. Kasus penyalahgunaan ini sudah ibarat virus computer yang sudah tidak bisa di heal lagi. Mungkin bisa kita simpulkan bahwa tekhnik pengobatannya Cuma ada 2, yang pertama hilangkan jaringan internet atau yang kedua dewasakan pikiran anda. So?? Silahkan mau pilih yang mana.

Jumat, 04 Juni 2010

Kesehatan mental "khauf & raja'

by: Arie Pratama Putra
Khauf Dan Raja’ Dalam Kesehatan Mental

1. Pengertian Khauf Dan Raja’
Berjalan mendekatkan diri dan mencari keridloan Allah, dihadapan kita banyak dijumpai rintangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam diri kita, yang terang-terangan (yang disadari) maupun yang tersembunyi (tidak disadari). Untuk menghadapi itu semua maka kita harus mempunyai rasa takut terhadap amcaman azab Allah (Khauf) dan pengharapan terhadap rahmat Allah (Raja') serta memenuhi perimbangan antara khaf dan raja'.
a) Khauf.
Khauf adalah reaksi atas munculnya kekhawatiran akan terjadi sesuatu yang membahayakan, menghancurkan atau menyakitkan. Allah melarang takut terhadap pengikut syaithan dan memerintahkan hanya takut kepada-Nya.
b) Raja’
Raja’ atau berharap adalah prasangka baik seorang hamba kepada Rabbnya disaat rasa takut lebih mendominasi. Para salaf memperbesar rasa harapketika mendekati ajal yakni di saat mereka menghadapi rasa takut akan su’ul khatimah.
Raja’ adalah keinginan seorang terhadap sesuatu yang mungkin diperolehnya dalam waktu dekat atau jauh tapi diposisikan sebagai sesuatu yang dekat. Raja’ mengandung sikap merendah dan hal ini hanya untuk Allah . Siapa yang memalingkan kepada selain Allah maka bisa mengakibatkan syirik kecil atau besar tergantung hati orang yang mengharapkannya.
Allah berfirman,
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan janganlah ia mempersekutukan seseorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS.Al-Kahfi : 110)

2. Mempertemukan Khauf Dan raja’
Orang-orang shalih mendidik jiwa mereka dengan cara mengagumkan. Mereka berada diantara pintu Targhib (motivasi) dan pintu Tarhib (ancaman). Jika jiwanya menghadap Allah dengan ketaatan, mereka takut jika amalnya tidak diterima dan konsekuensi lainnya. Jika mereka mengikuti hawa nafsu mengambil dan condong kepadanya, maka segera menghentikannya dan timbul rasa takutnya.
Mereka takut kepada Allah , takut akan siksa-Nya. Lalu menindaklajuti rasa tkut akan ancaman Allah tersebut dengan Trghib terhadap apa-apa yang ada di sisi Allah .
Rahasia dari persoalan tersebut adalah jika seseorang hanya mengingat iming-iming akan karunia dan rahmat Allah saja maka dia akan merasa cukup dengan harapannya dan meninggalkan amal. Disaat itu mereka perlu menghadirkan rasa takut akan ancaman Allah .
Dan jika seseorang hanya mengingat ancaman Allah dan takut akan maker Allah kepada hamba-Nya ini bisa menyebabkan dia berputus asa dari rahmat Allah . Disaat itu mereka perlu menghadirkan rasa harap akan apa yang ada disisi Allah berupa luasnya karunia-Nya serta kesempurnaan rahmat-Nya. Beginilah mengkompromikan rasa takut dan harap.
Muhammad bin Wasi berkata ketika mendekati ajalnya,” Wahai saudaraku tahukah kalian, kemanakah dia akan membawaku?” Demi Allah hanya ada dua kemungkinan, ke neraka atau Allah mengampuniku.”

3. Khauf Dan Raja’ Dalam Kesehatan Mental
Dasar pentingnya memiliki rasa khauf dan raja’ adalah:
a) Agar terhindar dari kemaksiatan.
Sebab nafsu yang ada pada diri kita sangat cenderung melakukan perbuatan jahat, dan selalu bermain mata dengan fitnah. Seperti tidak ada henti-hentinya nafsu ini mendorong dan menarik kita pada perbuatan demikian. Oleh karena itu kita harus mengancam dan membuat nafsu itu menjadi takut, dengan cara mencambuk dan mendera, baik berupa ucapan tindakan maupun pikiran.
b) Agar tidak ujub atau berbangga diri/sombong pada ketaatan dan amal shalehnya.
Sebab jika sampai bersikap ujub, maka dapat menyebabkan celaka. Sekalipun kita sedang berbuat ketaatan, kita harus selalu waspada terhadap nafsu. Nafsu harus tetap dipaksa dengan dicela dan dihinakan tentang apa yang ada padanya, berupa kejahatannya, dosa-dosa dan berbagai macam bahayanya
c) Agar bersemangat dalam melakukan ketaatan.
Sebab berbuat baik itu beradan setan senantiasa mencegahnya, hawa nafsu tah henti-hentinya mengajak paa selain yang baik. Seperti keadaan kebanyakan orang yang lalai, mereka mempunyai watak menuruti hawa nafsu secara terang-terangan.Sedang pahala yang dicari dengan ketaatan itu tidak kelihatan mata dan bersifat gaib. Sementara jalan memperoleh pahala itu begitu jauh.
d) Agar merasa ringan menanggung berbagai kesulitan dan kesusuhan.
Barang siapa telah mengetahui kebaikan akan sesuatu yang menjadi tujuan, tentu menjadi ringan untuk mengeluarkan apa yang perlu diberikan. Ketika orang benar-benar menyukai sesuatu, tetnu ia sanggup memikul beban beratnya dan tidak akan peduli apa yang akan ia hadapi dan berapapun ongkosnya. Jika seorang telah benar-benar mencintai orang lain, tentu ia dengan senang hati ikut menanggung cobaan orang yang ia cintai itu. Bahkan merasa senang dengan cobaan itu.

Karena itu orang-orang yang memiliki dan mendapatkan hakikat dari rasa khauf dan raja’ seperti yang diuraikan di atas akan terjauhkan dari dasar gangguan kejiwaan.